Puluhan Preman Diamankan: Operasi Gabungan TNI-Polri Menuai Hasil
Operasi gabungan antara TNI dan Polri dalam rangka memberantas aksi premanisme di berbagai daerah Indonesia menunjukkan hasil yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, puluhan preman berhasil diamankan dari sejumlah titik rawan, terutama di kawasan publik seperti terminal, pasar, pelabuhan, dan pusat perbelanjaan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari langkah tegas pemerintah dalam merespons keresahan masyarakat atas maraknya aksi pemalakan, intimidasi, dan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok preman. Operasi ini dilakukan secara serentak di berbagai kota besar, termasuk Jakarta, Surabaya, Medan, dan Semarang.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa operasi ini tidak dilakukan secara sporadis, melainkan melalui pemetaan wilayah-wilayah yang rawan tindak premanisme. “Kami bekerja sama dengan pihak TNI untuk menunjukkan kehadiran negara di tengah masyarakat. Tidak boleh ada lagi yang merasa terintimidasi di tempat umum,” ujarnya dalam konferensi pers.
Hasilnya, dalam waktu kurang dari satu pekan, tercatat lebih dari 120 orang yang diduga terlibat aksi premanisme telah diamankan. Beberapa di antaranya bahkan merupakan residivis kasus serupa. Barang bukti yang turut diamankan antara lain senjata tajam, catatan retribusi ilegal, serta sejumlah uang hasil pemalakan.
Operasi gabungan ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Banyak warga yang sebelumnya enggan melapor karena takut menjadi sasaran balas dendam, kini merasa lebih aman setelah melihat adanya tindakan nyata dari aparat. “Biasanya kami diam saja kalau dipalak, tapi sekarang beda. Polisi dan tentara sering patroli, jadi kami lebih tenang,” ujar Andi, sopir angkot di kawasan Bekasi.
Di sisi lain, pihak TNI juga menyatakan bahwa keterlibatan mereka dalam operasi ini adalah bentuk sinergitas antarlembaga negara dalam menjaga ketertiban. “Kami hadir sebagai kekuatan pendukung untuk memastikan operasi berjalan lancar dan aman,” tegas Pangdam Jaya, Mayjen TNI Mohamad Hasan.
Pemerintah daerah juga diminta untuk mendukung penuh upaya ini dengan memperkuat pembinaan sosial dan ekonomi bagi masyarakat berisiko tinggi. Pasalnya, sebagian dari pelaku premanisme diketahui terlibat karena tekanan ekonomi dan tidak memiliki akses terhadap pekerjaan layak.
Keberhasilan operasi gabungan ini menunjukkan bahwa pendekatan terpadu antara aparat keamanan dan pemerintah bisa memberikan hasil nyata dalam memulihkan rasa aman publik.
Untuk mengikuti perkembangan terkini dan laporan investigasi mendalam seputar aksi penangkapan premanisme dan operasi keamanan nasional lainnya, kunjungi beritanegara.id — media berita terpercaya dengan sajian informasi aktual dan kredibel.