Ketika Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Digoda oleh Setan dengan Cara Seperti Ini
Pendiri Tarekat Qadariyah, Syaikh Abdul Qadir al-Jilani, seorang tokoh besar https://wavepoolandgrill.com/ dalam dunia tasawuf, dikenal dengan gelar rajanya para wali. Gelar ini diberikan sebagai penghormatan atas kedalaman ilmu dan keteguhan imannya.
Namun, perjalanan spiritualnya tidaklah mudah. Bahkan, semakin tinggi kedudukan seseorang di hadapan Allah, semakin besar pula ujian yang harus dihadapi.
Salah satu kisah yang menggambarkan ujian besar yang diterima oleh Syekh Abdul Qadir al-Jilani adalah ketika ia dikagumi oleh setan, sebuah godaan yang akan menguji kesucian dan kekuatan imannya.
Menurut sebuah kisah yang diceritakan dalam sebuah tayangan video di kanal YouTube @SPORTS_30626, saat itu Syekh Abdul Qadir al-Jilani sedang menyendiri, merenung dan beribadah kepada Allah. Tiba-tiba, ia dikejutkan dengan datangnya sebuah cahaya besar yang memenuhi penjuru langit. Bayangan tersebut kemudian muncul dan memanggilnya dengan suara yang terdengar penuh kekuatan. “Wahai Abdul Qadir, aku ini Tuhanmu. Kamu adalah kekasihku, aku akan meringankan syariat untukmu. Apa yang aku haramkan sebelumnya, sekarang aku halalkan untukmu,” kata bayangan itu.
Bayangan yang penuh cahaya itu mencoba menggoda Syekh Abdul Qadir dengan janji-janji yang sangat menggoda. Namun, Syekh Abdul Qadir al-Jilani, yang dikenal dengan keteguhan dan ketaatannya, tidak terpengaruh oleh kata-kata tersebut. Dengan tegas, ia menjawab, “Wahai yang terlaknat, pergi kamu sekarang dari hadapanku. Jika tidak, akan aku hancurkan kamu.” Ini adalah sebuah bukti bahwa meskipun setan mencoba membujuknya dengan segala cara, Syekh Abdul Qadir tetap teguh pada prinsip dan ajaran yang benar.
Setan terus berusaha menggoda kekasih Allah dengan cara-cara yang sangat licik, salah satunya adalah dengan mengaku sebagai Tuhan. Tujuannya adalah agar orang-orang yang shalih terjerumus ke dalam kesesatan dan mengikuti jalan yang salah. Namun, Allah tidak akan membiarkan kekasih-Nya jatuh dalam godaan tersebut. Begitu juga dengan Syekh Abdul Qadir al-Jilani, yang memiliki ilmu dan spiritualitas yang kuat.
Setelah kejadian tersebut, tiba-tiba cahaya itu padam dan sedikit demi sedikit menghilang dari pandangan Syekh Abdul Qadir al-Jilani. Ia kembali menyendiri, menikmati keindahan alam sekitar sebagai bukti kebesaran Allah. Syekh Abdul Qadir terus berusaha menjaga hatinya tetap bersih dan penuh ketakwaan, meskipun godaan besar telah datang menghampirinya. Beliau meyakini bahwa segala ujian adalah bentuk dari kasih sayang Allah untuk menguji keteguhan hati hamba-Nya.
Tak lama setelah cahaya tersebut menghilang, bayangan itu kembali muncul dalam bentuk kabut yang misterius. Bayangan tersebut berkata kepada Syekh Abdul Qadir al-Jilani, “Kamu selamat dari godaanku, wahai Abdul Qadir, karena dua alasan. Pertama, karena ilmu fikihmu yang telah melekat dalam jiwamu. Engkau mampu membedakan mana yang hak dan mana yang batil. Kedua, karena kondisi spiritualmu dan ibadahmu. Allah membukakan hatimu dan membimbingmu menuju jalan yang benar.”