Book Webinar

ADMISSIONS TRENDS

Inggris Perkuat Kerjasama Militer dengan Negara-negara NATO di Tengah Ketegangan Global

by hdkdbjiii

Inggris memperkuat kerjasama militer TRISULA88 ALTERNATIF dengan negara-negara NATO di tengah ketegangan global yang semakin meningkat. Langkah ini merupakan respons terhadap ancaman keamanan yang kompleks, termasuk potensi serangan rudal balistik dan ketidakstabilan geopolitik yang melibatkan Rusia dan negara-negara lain. Berikut adalah gambaran lengkap mengenai upaya Inggris dalam memperkuat aliansi militer NATO dan implikasinya dalam konteks global saat ini.

Peningkatan Komitmen Militer Inggris dalam NATO

Pada tahun 2024, Inggris mengumumkan pengiriman sekitar 20.000 personel angkatan bersenjata ke salah satu latihan militer terbesar NATO sejak era Perang Dingin. Kontingen ini mencakup berbagai unsur militer, seperti jet tempur, pesawat pengintai, kapal perang, kapal selam, serta pasukan operasi khusus. Salah satu sorotan utama adalah pengiriman Carrier Strike Group, yang terdiri dari kapal induk andalan Inggris beserta jet tempur dan helikopter F-35B, untuk latihan di Atlantik Utara, Laut Norwegia, dan Laut Baltik. Selain itu, sekitar 16.000 tentara Inggris dikerahkan di Eropa Timur dengan membawa tank, artileri, helikopter, dan pasukan parasut5.

Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps, menegaskan bahwa pengerahan ini bertujuan memberikan jaminan terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin setelah invasi ke Ukraina. Shapps juga menekankan bahwa NATO menghadapi tantangan yang lebih besar dari sebelumnya dan Inggris berkomitmen mengerahkan seluruh aset udara, darat, dan maritimnya demi memperkuat aliansi5.

Dorongan NATO untuk Peningkatan Anggaran Pertahanan Inggris

NATO juga mendesak Inggris untuk meningkatkan anggaran pertahanan udara dan rudal sebagai bagian dari rencana “Capability Target 2025”. Hal ini penting karena kekhawatiran bahwa militer Inggris saat ini belum cukup kuat untuk menghalau serangan rudal balistik yang semakin canggih dan berjangkauan jauh. Dalam 15 tahun ke depan, diperkirakan rudal balistik dapat menyerang Inggris dari berbagai lokasi di dunia, sehingga investasi dalam sistem pertahanan udara berbasis darat dan perlindungan infrastruktur nasional seperti pembangkit listrik tenaga nuklir dan pangkalan militer menjadi prioritas utama1.

Sejumlah anggota NATO mengungkapkan kekecewaan terhadap Inggris yang dinilai belum berbuat cukup banyak untuk melindungi Eropa dari ancaman rudal jarak jauh. Para ahli militer menyoroti bahwa Inggris telah gagal berinvestasi dalam sistem pertahanan rudal selama beberapa dekade, sehingga meningkatkan risiko serangan terhadap kapal-kapal dan pangkalan militer Inggris, termasuk ancaman dari kelompok non-negara dan teroris di luar negeri1.

Dukungan Militer Inggris kepada Ukraina

Sebagai bagian dari komitmen terhadap keamanan Eropa dan NATO, Inggris juga meningkatkan dukungan militernya kepada Ukraina. Pada akhir 2024, Inggris mengumumkan paket bantuan militer senilai sekitar Rp4,6 triliun (US$286 juta) untuk Ukraina, yang mencakup pengiriman drone pengintai, kapal kecil, dan sistem pertahanan udara. Bantuan ini diberikan setelah kunjungan Menteri Pertahanan Inggris John Healey ke Kyiv, yang menegaskan dukungan Inggris dalam menghadapi invasi Rusia. Healey menegaskan bahwa rakyat Ukraina terus menunjukkan semangat perlawanan yang kuat, namun mereka tidak bisa melakukannya sendiri tanpa dukungan internasional, termasuk dari Inggris3.

Konferensi dan Kemitraan NATO

Selain penguatan militer langsung, Inggris juga aktif dalam memperkuat kemitraan strategis NATO secara global. Pada April 2025, lebih dari 300 perwakilan militer dari 57 negara berkumpul di Doha, Qatar, dalam konferensi kemitraan strategis NATO. Konferensi ini menjadi platform penting untuk menyelaraskan upaya menghadapi berbagai tantangan keamanan, mulai dari ancaman konvensional, perang hibrida, serangan siber, hingga ketidakstabilan global. NATO menekankan pentingnya kemitraan yang dibangun atas nilai-nilai bersama, saling menguntungkan, serta penghormatan mutual demi memperkuat keamanan Euro-Atlantik dan internasional7.

Konteks Geopolitik dan Ancaman Global

Penguatan kerjasama militer Inggris dengan NATO terjadi dalam konteks ketegangan global yang melibatkan Rusia, yang sejak 2022 melakukan invasi ke Ukraina, serta meningkatnya ancaman rudal balistik dan serangan siber. Selain itu, Inggris menghadapi ancaman dari aktor non-negara dan kelompok teroris yang mengancam pangkalan dan fasilitas intelijen Inggris di luar negeri, seperti di Siprus. NATO dan Inggris menilai bahwa menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan Eropa dan sekitarnya menjadi sangat krusial untuk mencegah eskalasi konflik yang lebih luas15.

Kesimpulan

Inggris memperkuat kerjasama militer dengan negara-negara NATO melalui peningkatan pengerahan personel dan peralatan militer, peningkatan anggaran pertahanan, serta dukungan militer kepada Ukraina. Langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi kolektif NATO untuk menghadapi ancaman keamanan yang semakin kompleks dan beragam di era modern. Melalui latihan militer besar-besaran, investasi dalam sistem pertahanan udara, dan kemitraan strategis global, Inggris dan NATO berupaya menjaga stabilitas dan keamanan internasional di tengah ketegangan global yang terus berkembang.

  • Copyright@2025
Book Webinar